Kegiatan Prolanis Mei 2024
Kegiatan ini dilaksanakan pada 28 Mei 2024 di Aula Puskesmas Klaten Utara
Kegiatan Prolanis Mei 2024 diisi dengan materi Demam Berdarah yang dibawah oleh petugas Epidemiologi Puskesmas Klaten Utara, Sutono, A.M.KL
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. DBD memiliki potensi bahaya yang serius jika tidak segera ditangani dengan baik. Berikut adalah beberapa bahaya utama dari DBD:
Bahaya DBD
-
Dehidrasi Parah:
- DBD sering menyebabkan demam tinggi yang berkepanjangan, yang dapat menyebabkan dehidrasi parah. Dehidrasi dapat mengakibatkan penurunan kesadaran, gagal ginjal, dan gangguan fungsi organ lainnya.
-
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF):
- Jika infeksi dengue berkembang menjadi DHF, penderitanya dapat mengalami pendarahan internal dan eksternal yang serius, termasuk mimisan, pendarahan gusi, dan pendarahan di bawah kulit. Kondisi ini sangat berbahaya dan memerlukan perawatan medis segera.
-
Dengue Shock Syndrome (DSS):
- DHF yang tidak tertangani dengan baik dapat berkembang menjadi DSS, di mana tekanan darah menurun drastis, menyebabkan syok. DSS adalah kondisi yang mengancam jiwa dan memerlukan penanganan medis darurat.
-
Kerusakan Organ:
- Virus dengue dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ tubuh seperti hati, jantung, dan paru-paru. Ini bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
-
Penurunan Jumlah Trombosit (Platelet):
- Infeksi dengue menyebabkan penurunan drastis jumlah trombosit dalam darah, yang penting untuk proses pembekuan darah. Penurunan trombosit ini meningkatkan risiko pendarahan hebat.
-
Komplikasi pada Kehamilan:
- Ibu hamil yang terinfeksi dengue berisiko tinggi mengalami komplikasi serius, termasuk keguguran, kelahiran prematur, dan bayi lahir dengan berat badan rendah. Infeksi juga bisa menular dari ibu ke bayi saat lahir.
-
Tingkat Kematian yang Tinggi:
- Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, DBD dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, penting untuk segera mencari perawatan medis jika muncul gejala-gejala DBD.
Gejala-gejala DBD
Gejala DBD biasanya muncul 4-10 hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi dan dapat mencakup:
- Demam tinggi mendadak
- Sakit kepala parah
- Nyeri di belakang mata
- Nyeri sendi dan otot
- Mual dan muntah
- Ruam kulit
- Pendarahan ringan seperti mimisan atau gusi berdarah
Pencegahan DBD
-
Menghilangkan Tempat Perkembangbiakan Nyamuk:
- Menyingkirkan atau menutup tempat-tempat yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, seperti genangan air di wadah-wadah terbuka.
-
Menggunakan Obat Anti-Nyamuk:
- Menggunakan lotion atau semprotan anti-nyamuk, serta memasang kelambu di tempat tidur.
-
Memasang Jaring atau Kasa Nyamuk:
- Memasang jaring atau kasa pada jendela dan pintu untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah.
-
Memakai Pakaian Pelindung:
- Menggunakan pakaian berlengan panjang dan celana panjang untuk mengurangi area kulit yang terbuka.
Dengan memahami bahaya DBD dan melakukan tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi diri dan keluarga dari risiko penyakit ini. Jika mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.