Survey DBD untuk mengetahui vektor,serotype virus pada nyamuk dan manusia,resistensi insektisida

Survei Demam Berdarah Dengue (DBD) untuk mengetahui vektor, serotipe virus pada nyamuk dan manusia, serta resistensi insektisida adalah langkah penting dalam pengendalian dan pencegahan penyebaran penyakit ini. Berikut adalah langkah-langkah yang umumnya dilakukan dalam survei semacam ini:

1. Penentuan Tujuan dan Sasaran

• Tujuan: Mengetahui distribusi vektor, prevalensi serotipe virus dengue pada nyamuk dan manusia, serta tingkat resistensi insektisida.
• Sasaran: Lokasi dengan insiden DBD tinggi, populasi nyamuk, dan populasi manusia yang berisiko.

2. Perencanaan dan Persiapan

• Pemilihan Lokasi: Area dengan insiden tinggi DBD berdasarkan data epidemiologi.
• Persiapan Logistik: Alat perangkap nyamuk, kit deteksi serotipe virus, bahan kimia insektisida untuk uji resistensi, dan formulir survei.

3. Pengumpulan Data

A. Pengambilan Sampel Nyamuk

• Metode: Menggunakan perangkap nyamuk (seperti ovitrap, BG-Sentinel, atau CDC light traps).
• Identifikasi Spesies: Nyamuk yang tertangkap diidentifikasi untuk memastikan spesies vektor, biasanya Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

B. Pengambilan Sampel Manusia

• Sampel Darah: Mengambil sampel darah dari pasien yang dicurigai terinfeksi DBD di rumah sakit atau klinik.
• Izin Etik: Memastikan semua pengambilan sampel dilakukan dengan persetujuan pasien dan sesuai dengan pedoman etika penelitian.

4. Analisis Serotipe Virus

• Metode Laboratorium: RT-PCR untuk mendeteksi serotipe virus dengue (DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4) pada sampel nyamuk dan manusia.
• Data Analisis: Menentukan distribusi serotipe virus di berbagai lokasi.

5. Pengujian Resistensi Insektisida

• Metode Bioassay: Menggunakan metode WHO bioassay untuk menguji resistensi nyamuk terhadap insektisida umum (seperti pyrethroid, organophosphate).
• Evaluasi Hasil: Menentukan tingkat resistensi dan mengidentifikasi pola resistensi yang ada.

6. Pengolahan dan Analisis Data

• Statistik Deskriptif: Menghitung prevalensi serotipe virus dan tingkat resistensi insektisida.
• Analisis Spasial: Memetakan distribusi vektor, serotipe virus, dan resistensi insektisida di area survei.

7. Pelaporan dan Tindak Lanjut

• Pelaporan Hasil: Menyusun laporan yang mencakup temuan utama, rekomendasi untuk pengendalian vektor, dan strategi pencegahan.
• Tindak Lanjut: Menggunakan hasil survei untuk merencanakan intervensi yang lebih efektif, seperti program penyemprotan insektisida atau kampanye edukasi masyarakat.